Hari itu, jadwalku mengisi liqo di Mesjid Agung seperti biasanya, hari yang lelah memang. setelah sehari sebelumnya aku menemani anak-anak SDIT rihlah ke TMII. Belum lagi kondisi tubuh yang terkena flu. Plus ada tugas tambahan untuk ke MTQ, menjaga stand. Jadwal yang hampir bertabrakan dan mepet-mepet, sempat terfikir untuk mengganti jadwal saja,,, Tapi kalau mengingat wajah-wajah penuh cinta dari mutarobbiku, ah sungguh tak tega rasanya....
Dan Allah memang bagitu memahami hambaNya, saat-saat itu sepertinya aku mengalami stagnasi keimanan dan ‘hati yang sedang tak jelas tak tentu arah’, tiba-tiba saja di akhir acara salah seorang mutarobbiku memberi sebuah Bingkisan, surat cinta yang isinya kusadur seperti ini :
Sang pemberi peradaban
Yang laksana aliran sungai
Di tengah sahara yang terik
Memberi damai walau setitik
Teruntuk murrabiahku
Sang pendobrak zaman
Yang laksana laskar pemilik semesta alam
Yang tangannya merubah kami yang tak tahu
Menjadi tergugu karena malu
Karena kami masih jauh untuk tahu
Ajaran yang sungguh nikmat di kalbu
Teruntuk murrabiahku
Segores tinta untuk rasa yang ada di hati
Sepotong kata untuk membingkai cinta di jiwa
Karna engkau telah mengajarkan kami
Untuk selalu memaknai setiap makna
Agar hidup kami selalu bermakna
Terima kasih Murrabiahku
By : Jundiyahku,,,
Itulah sejatinya, telaga air yang kadang-kadang mengalir menyirami jiwa kita disaat jiwa kita memang membutuhkan itu , tak ada yang bisa membuat kita bahagia selain doa-doa, kalimat-kalimat cinta dari jundi-jundi, saudara-saudara kita yang begitu tulusnya mengalir begitu saja dari mulut-mulut mereka, senyum yang terkembang, itulah sejatinya’obat’ hati yang menggenag di selaksa jiwa. Terkadang ketika saya sedang lemah, tiba-tiba tersontak menjadi bergairah, semangat yang meletup-letup tatkala mendapat pesan singkat ‘teteh, saya begitu bangga, teteh kami cinta..., teteh hari ini kami,,,,dan seterusnya....
Rabb Engkau Maha Tahu, di saat kami lelah Engkau yang mengganti kelelahan itu, dengan caraMu, dengan anugerahmu semata...
Illahi...aku semakin cinta dengan jalan dakwahMu.
Takan surut walau selangkah, takkan henti walau sejenak, cita kami hidup mulia atau syahid mendapat syurga.....
Jumat, 20 Juni 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar